Seiring dengan perkembangan zaman penelitian terus
berkembang dan muncullah kombinasi antara penelitain kualitatif dan penelitian
kuantitatif yang disebut dengan mixed method. Mixed method research design (rancangan penelitian
metode campuran)adalah suatu prosedur untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian penelitian
untuk memahami permasalahan penelitian (Creswell & Plano Clark, 2011). Jika
menggunakan rancangan penelitian ini, harus memahami penelitian kuatitatif
maupun kualitatif. Hal ini membuat tipe rancangan penelitian ini membutuhkan
keterampilan-ketrampilan tertentu. Di samping itu, prosedurnya memakan banyak
waktu, membutuhkan pengumpulan dan analisis data ekstensif, dan mungkin
mengharuskan untuk berpartisipasi dalam suatu tim penelitian dengan beragam
keterampilan ketika menggunakannya. Selain itu, penelitian metode campuran ini
bukan sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua penelitian yang berbeda
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan proses menggabungkan,
menyatukan, menghubungkan (membuat basis data yang satu dan menjelaskan basis
data yang lain), membangun (membuat basis data dan yang satu membangun sesuatu
yang baru yang digunakan dalam basis data yang lain).
Metode
penelitian campuran ini memiliki beberapa tipe-tipe rancangan. Tetapi, sebelum
menelaah tipe-tipe rancangan, Menurut John W Creswell (2009:840), ada beberapa
aspek penting yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam merancang prosedur-prosedur
mixed methods research, yaitu sebagai berikut:
1.
Timing (waktu)
Peneliti
harus mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data kualitatif dan
kuantitatifnya. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekunsial) atau
dikumpulkan pada waktu yang sama (konkuren). Ketika data dikumpulkan secara
bertahap, peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif
yang akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung pada tujuan awal
peneliti. Bila data kualitatif dikumpulkan pertama, tujuannya adalah untuk
mengeksplorasi topik dengan cara mengamati partisipan di lokasi penelitian.
Setelah itu peneliti memperluas pemahamannya melalui tahap kedua, yaitu data
kuantitatif, di mana data dikumpulkan dari sejumlah besar partisipan (biasanya
sampel dari populasi). Ketika data dikumpulkan secara konkuren, berarti data
kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan pada waktu yang sama dan pelaksanaannya
simultan (serempak). Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara
bersaman dianggap paling efektif karena tidak membutuhkan waktu lama dalam
proses pengumpulannya.
2.
Weighting (bobot)
Bobot
yang dimaksud dalam merancang prosedur mixed methods adalah prioritas yang
diberikan antara metode kuantitatif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot
dapat sama atau seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih
menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari
kepentingan peneliti, keinginan pembaca (seperti pihak kampus, organisasi
profesional) dan hal apa yang ingin diutamakan oleh peneliti. Dalam kerangka
yang lebih praktis, bobot dalam mixed methods bisa dipertimbangkan melalui
beberapa hal, antara lain apakah data kualitatif dan kuantitatif yang akan
diutamakan terlebih dahulu, sejauh mana treatment terhadap masing-masing dari
kedua data tersebut atau apakah metode induktif (seperti, membangun tema-tema
dalam kualitatif) atau metode deduktif (seperti, menguji suatu teori) yang akan
diprioritaskan.
3. Mixing (pencampuran)
3. Mixing (pencampuran)
Mencampur
(mixing) berarti bahwa data kualitatif dan kuantitatif benar-benar dileburkan
dalam satu end of continuum, dijaga keterpisahannya dalam end of continuum yang
lain atau dikombinasikan dengan beberapa cara. Dua data bisa saja ditulis
secara terpisah namun keduanya tetap dihubungkan (connecting) satu sama lain
selama tahap-tahap penelitian. bahwa peneliti mengumpulkan data kuantitatif dan
kualitatif secara konkuren dan menggabungkan (integrating) database keduanya
dengan mentransformasikan tema-tema kualitatif menjadi angka-angka yang bisa
dihitung (secara statistik) dan membandingkan hasil penghitungan ini dengan
data kuantitatif deskriptif. Dalam hal ini, pencampuran menggabungkan dua
database dengan meleburkan secara utuh data kuantitatif dengan data kualitatif.
Atau dalam hal lain, peneliti tidak menggabungkan dua jenis metode penelitian
yang berbeda tetapi sebaliknya peneliti justru tengah menancapkan (embedding)
jenis data sekunder (kualitatif) ke dalam jenis data primer (kuantitatif) dalam
satu penelitian. Database sekunder memeinkan peran pendukung dalam penelitian
ini.
4.
Teorizing (teorisasi)
Faktor
terakhir yang perlu diperhatikan dalam merancang mixed method adalah perspektif
teori apa yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan prosesw/tahap penelitian
perspektif ini bisa berupa teori ilmu-ilmu sosial atau perspektif-perspektif
teori lain yang lebih luas. Dalam mixed methods research, teori biasanya muncul
dibagian awal penelitian untuk membentuk rumusan masalah yang diajukan, siapa
yang berpartisipasi dalam penelitian, bagaimana data dikumpulkan dan
implikasi-implikasi apa yang diharapkan dari penelitian.
Terdapat enam rancangan dalam penelitian metode campuran ini. Enam rancangan ini dibagi menjadi 2 yaitu rancangan dasar dan rancangan advance. Rancangan dasar yang terdiri dari:
Terdapat enam rancangan dalam penelitian metode campuran ini. Enam rancangan ini dibagi menjadi 2 yaitu rancangan dasar dan rancangan advance. Rancangan dasar yang terdiri dari:
1.
Rancangan
Konvergen
Rancangan metode campuran konvergen
(atau paralel atau konkuren) (yang disebut rancangan konvergen untuk sebutan
singkatnya) adalah mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara
simultan, menggabungkan datanya, membandingkan hasilnya, dan menjelaskan semua
diskrepansi dalam hasilnya. Latar belakang pemikiran dasar untuk rancangan ini
adalah bentuk pengumpulan data yang satu memberikan kekuatan untuk mengurangi
kelemahan bentuk pengumpulan data yang lain dan bahwa pemahaman yang lebih lengkap
tentang permasalahan penelitiannya akan dihasilkan dari mengumpulkan data
kuantitatif maupun kualitatif.
2. Rancangan
Sekuensial Eksplanatoris
Explanatory mixed methods design
(rancangan metode campuran eksplanatoris)-mungkin merupakan bentuk pendekatan
metode campuran yang paling populer dalam penelitian pendidikan. Explanatory
sequential mixed methods design (rancangan metode campuran sekuensial
eksplanation) (yang juga disebut two-phase model [model dua-fase] dan di sini
disebut secagai rancangan explanatoris; Creswell & Plano Clark, 2011)
terdiri atas pertama-tama mengumpulkan data kuantitatif dan setelah itu
mengumpulkan data kualitatif untuk membantu menjelaskan atau mengelaborasi
tentang hasil kuantitatif. Latar belakang pemikiran untu pendekatan ini adalah
data kuantitatif dan hasil memberikan gambaran umum tentang permasalahan
penelitiannya; lebih banyak analisis, khususnya melalui pengumpulan data
kualitatif, diperlukan untuk menyempurnakan, memperluas, atau menjelaskan
gambaran kuantitatif umumnya.
3. Rancangan
Sekuensial Eksploratoris
Exploratory sequential mixed
methods design (metode campuran sekuensial eksploratoris) (yang disebut
rancangan eksploratoris) melibatkan prosedur pertama-tama mengumpulkan data
kualitatif untuk mengeksplorasi suatu fenomena dan setelah itu mengumpulkan
data kuantitatif untuk menjelaskan hubungan yang ditemukan dalam data
kualitatif. Aplikasi populer rancangan ini adalah mengeksplorasi suatu
fenomena, mengidentifikasi tema, merancang suatu instrumen, dan setelah itu
mengujinya. Peneliti menggunakan rancangan ini ketika instrumen, variabel, dan
ukuran yang sudah ada mungkin tidak diketahui atau tidak tersedia untuk populasi
yang diteliti. Salah
satu kelebihan pendekatan ini adalah pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk
mengidentifikasi ukuran-ukuran yang sebenarnya tertanam dalam data yang
diperoleh dari beberapa partisipan penelitian
Sedangkan rancangan advance terdiri
atas:
1.
Rancangan
Eksperimental
Rancangan eksperimental
adalah membungkus suatu rancangan metode campuran dasar dalam suatu eksperimen.
Rancangan ini pada dasarnya berarti bahwa peneliti menambahkan pengumpulan
data, analisis data, dan hasil kualitatif ke dalam suatu eksperimen
2. Social
Justice Design
Social Justice Design
(rancangan keadilan sosial) adalah suatu rancangan metode campuran dimanasuatu
kerangka kerja membungkus rancangan dasar konvergen, eksplanatoris, atau
eksploratoris.rancangan ini huga bisa disebut rancangan transformatif atau
rancangan partisipatoris karena niatnya adalah untuk mentransformasikan
masyarakat dan mengatasi ketidakadilan yang ada untuk populasi tertentu. Salah
satu kekuatan rancangan ini adalah ia berbasis nilai dan ideologis. Tantangan
dalam menggunakan rancangan ini adalah peneliti masih harus belajar tentang bagaimana
sebaiknya mengintegrasikan kerangka kerja tersebut ke dalam penelitian metode
campuran.
3. Rancangan
evaluasi multitahap
Multistage evaluation designs (rancangan
evaluasi multitahap) adalah rancangan metode campuran yang digunakan ketika
peneliti mencoba mengevaluasi dampak suatu program atau proyek. Evaluasi ini
melibatkan langkah evaluasi formatif maupun sumatif, dan hal ini terdiri atas
langkah-langkah yang berbeda dalam penelitian yang dimulai dengan tahap
asesmen, pengembangan teori atau konseptualisasi, rancangan suatu instrumen dan
pengujian suatu program. Tahap-tahapnya bisa melibatkan kombinasi penelitian
yang konvergen, eksplanatoris, maupun eksploratoris.
Mengumpulkan
dan menganalisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Dalam penelitian metode apapun harus disebutkan dengan
jelas mengenai data apa yang dikumpulkan kualitatif atau kuantitatif. Metode
pengumpulan data biasanya terkait dengan angka-angka atau data numeric dan
kata-kata atau teks serta data gambar. Peneliti metode campuran mengumpulkan
data kuantitatif maupun kualitatif. Dalam praktik peneliti metode campuran
menggunakan metode yang berbeda untuk mengumpulkan bentuk data yang berbeda.
Dalam suatu penelitian metode campuran, peneliti memasukkan bentuk data
kuantitatif maupun kualitatif tertentu dan memasukkan diskusi ini kebagian
metode atau prosedur penelitian
1.
Menggunakan
metode yang taat asa
2.
Mengintegerasikan
(menggabungkan basis data)
3.
Menggunakan
rancangan metode campuran tertentu
4.
Membingkai
penelitian dalam teori dan filosofi
5.
Memberikan
prioritas pada penelitian kuantitatif atau kualitatif atau keduanya.
6.
Sekuensi metode
kuantitatif dan kualitatif
7.
Mendiagramkan
prosedur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar