Senin, 23 November 2015

REFLEKSI 9 FILSAFAT ILMU, PERADABAN DUNIA DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT

Selasa tanggal  10 november kembali kami belajar matakuliah  filsafat ilmu program studi pendidikan s2 matematika kelas A angkatan tahun 2015. Kuliah seperti biasa dilaksanakan pada pukul 11.10-12.50 digedung lama pascasarjana ruang 305B sebelum memulai perkuliahan seperti biasa bapak Prof.Dr Marsigit mempersilahkan kami untuk berdoa menurut kepercayaan kami masing-masing.
Hari ini perkuliahan akan membahas mengenai  unsur unsur yang terdapat pada objek filsafat yaitu yang ada dan yang mungkin ada. Unsur-unsur yang menjadi ciri khas dan yang menjadi pembeda antara objek filsafat yang ada dan objek filsafat yang mungkin ada. Yang difikirkan dalam objek filsafat adalah tentang sifatnya. Sifat-sifat yang sudah di reduksi, sifat-sifat yang kita lihat strukturnya walaupun bermilyar pangkat semilyarpun kita tidak akan mampu atau tidak akan selesai untuk menyebutkannya. Begitu juga dengan kehidupan manusia yang pada hakekatnya juga merupakan suatu reduksi atau pilihan yaitu pilihan Tuhan. Sifat-sifat yang kita fikirkan itu tergantung dari tujuan hidup apa yang akan kita bangun, entah membangun rumah tangga, kepercayaan, agama ataupun membangun hal yang lain.






Keterangan gambar
Yang dimaksud dengan tetap seperti kecil, besar, tua, muda. Sedangkan yang dimaksud dengan berubah adalah dari saat ke saat atau dari waktu ke waktu.Sehebat-hebat metode yang diterapkan oleh guru di dalam pembelajaran adalah menegnai indicator, adanya indikator yaitu menuju ke arah lebih baik. Suatu pikiran menjadi akan menjadi ilmu dengan syarat yang penting konsisten. Contohnya: alien jika ditambahkan dengan alien maka akan tetap berupa alien.  Dan identitas alien adalah Alien itu sendiri (tidak peduli makna dari alien itu sendiri).  Konkret merupakan antitesis dari abstrak. Real merupakan antitesis dari absolute.  Contoh analitik adalah proses seseorang yang akan berkeluarga. Misalnya bermula berkenalan, mencinta, bertemu dengan keluarga, jadian melamar sehingga nantinya menuju suatu proses pernikahan. Benda-benda sintetik di dunia ini ada 3, yaitu Saling terhubung, Berlaku hukum sebab akibat,  Masuk dunia persepsi dan dapat dipersepsi. Contoh dari a priori adalah dokter umum yang tidak perlu secara langsung menangani pasiennya (cukum mengetahui gejala-gejala yang dirasakan pasien) sudah bisa menentukan resep obatnya. Sedangkan contoh dari a posteriori adalah dokter hewan yang harus secara langsung menangani pasien (harus diraba, harus disentuh) agar dapat mengehaui penyakit dari hewan tersebut. Pada abad ke 15 terjadilah pertempuran hebat antara Renedecartes dan Divio. Saling menyalahkan dengan berpegang tegung pada pemikiran masing-masing. Renedecartes yang teguh dengan pemikiran bahwa ilmu harus berdasarkan pada rasio sedangkan Dividio juga teguh dengan pemikirannya bahwa ilmu harus berdasar kepada pengalaman/empiris. Kemudian datanglah penengah antara keduanya yaitu Immanuel Kant pada tahun 1671 yang berpendapat bahwa antara rasio dan empiris sama-sama benar tetapi juga salah karena mengabaikan yang lain. Rasio mengabaikan empiris dan empiris juga mengabaikan rasio. Pendapat Immanuel Kant yaitu The Critic of Pure Reason yang menghasilkan “ Sintetik A priori “ yang artinya terapkanlah apa yang menjadi fikiranmu dan fikirkanlah apa yang menjadi pengalamanmu. Dewa merupakan transenden bagi daksa, Subjek adalah transenden bagi objek, Pemimpin adalah transenden bagi yang dipimpin. Contohnya ketika bapak menjelaskan bahwa sekarang beliau mengguanakan pakaian berwarna kuning. Namun warna kuning tersebut tidak bisa diidentikkan dengan bapak marsigit.
Berdasarkan pada sejarah pada zaman dahulu tentang gereja yang menganut teori bahwa kami adalah pusat alam semesta (geosentris menuju heliosentris). Munculnya revolusi Copernicus yang menyelidiki, menulis dan menyembunyikan serta membantah adanya suatu daya besar pada gereja serta adanya saintifik yang dipakai dalam gereja. Adanya anggapan bahwa hidup kita selamanya tidak akan pernah sama karena setiap hari bumi bergeser dengan berputar mengelilingi matahari. Kemudia muncullah orang baru yaitu Auguste Comte yang menentang sema pendapat baik Renedecartes maupun Dividio. Dia menganggap bahwa pendapat-pendapat mereka tidak ada artinya di dalam membangun dunia. Menurut Comte, membangun dunia berlandaskan pada agama itu tidak logis atau irrasional. Membangun dunia harus dengan rasionalyaitu dengan saintifik. Contoh fenomena Comte adalah memilih dunia daripada akherat seperti melupakan ibadah karena keasyikan dengan permainan atau aplikasi di dalam handphone. Contoh lainnya adalah penggunaan alat-alat modern lainnya seperti sepeda motor, mobil. Sesungguhnya kita pun tidak mapun untuk menghindari fenomena Comte.
     Mengenai kurikulum yang akan diterapkan di Indonesia yaitu Kurikulum 2013 struktur Indonesia memiliki  4 dimensi yaitu dari material, formal, normatif dan berakhir pada spiritual. Keempat dimensi ini dapat digunakan untuk menembus ruang dan waktu ditopang oleh ilmu-ilmu dasar yaitu Matematika, Fisika, Kimia. Namun kenyataan yang ada di Indonesia, Indonesia terjepit (Cita-cita bangsa Inodonesia besar tetapi terjepit oleh industrialisasi negara Barat). Tingkatan kehidupan dari zaman dahulu adalah Tradisional, Feodal, Modern, Pos Modern, Pos Pos Modern dan sekarang adalah Powernow atau Kontemporer. Kehidupan manusia terkontaminasi atau dibawah pengaruh kehidupan powernow seperti kapitalisme, pragmatisme, utilitarian, hedonisme, materialisme dan liberalism. Dalam mempelajari filsafat, kita ibarat ikan yang berenang pada kolam yang sudah tercemar oleh limbah Powernow yaitu ada ikan yang hidup, ada juga yang mati. Seperti yang diibaratkan oleh para sufi ketika melihat t orang-orang yang masih hidup di dunia namun di dalam hidupnya tidak pernah ada doa/ tidak pernah berfikir maka itu termasuk mayat hidup. Saintifik merupakan fenomena menajam di dalam dunia filsafat. Sedangkan hermeneutika hidup itu terdapat tiga fenomena yaitu meningkat/naik, mendatar dan menajam. Jika hanya menerapkan saintifik di dalam dunia pendidikan makabaru 1/3 dari hidup atau 1/3 dari dunia yang akan dicapai. Untuk mengerti dan faham tentang pengembangan kurikulum 2013 pun kita harus mengetahui peta dunia yang terdiri dari industrial, humanisme, tegnological, pragmatis, progesif dan public.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar