Senin, 19 Oktober 2015

TUGAS VARIABLE MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN DAN PENDIDIKAN


Pengertian Variabel

Pengertian variabel yang diambil dari wikipedia adalah berubah-ubah, tidak tetap. pengertian lainnya adalah deklarasi sesuatu yang memiliki nilai bervariasi, kemudian dapat juga didefiniskan sebagai hal yang berbeda beda dalam bahasa pemprograman yang diwakili oleh simbol untuk variasi nilai tertentu.

Menurut F.N Kerlinger, variabel adalah sebuah konsep. Konsep tersebut memiliki nilai yang bermacam-macam. Variabel dapat merupakan sebuah konsep yang telah diubah, hal ini dilakukan dengan memusatkan aspek tertentu dari variabel itu sendiri.

Menurut Freddy Rankuti, pengertian variabel adalah sebuah konsep yang memiliki nilai yang bervariasi, maka nilai variabel dapat dibedakan menjadi empat tingkatan skala, yaitu rasio, ordinal, nominal dan internal.Menurut Sutrisno Hadi, definisi variabel adalah variasi dari objek penelitian, seperti ukuran tinggi manusia yang divariasikan menjadi tingkatan umur, kelamin bahkan lokasi tinggal manusia tersebut. Pengertian variabel menurut Bagja Waluya: Variabel adalah konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitian (research). Variabel diartikan sebagai gejala yang memiliki variasi. Menurut Tia Mutiara, Variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian (center of attention) atau pusat yang memberikan pengaruh (effect) dan mempunyai nilai (value). Hal ini membuat variabel dapat berubah.Variabel dapat disebut juga sebagai peubah. Objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian juga merupakan variabel. Pengertian Variabel menurut Robbin Pearson, bahwa variabel adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur (measurable) dan dapat berubah dalam intensitas, keluasan atau keduanya.  Menurut Sugiarto, Definisi variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Ciri dari variabel yang dimaksud adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek lainnya dalam kelompok tertentu. Definisi Variabel menurut Eddy Soeryanto Soegoto, variabel adalah objek penting (main object) dalam riset pemasaran. Hal ini penting karena riset tidak dapat terlaksana tanpa adanya variabel. Variabel juga dapat berarti  sarana untuk memperoleh pemahaman terhadap masalah (problem) yang sedang diteliti secara benar. Dengan menggunakan variabel-variabel tertentu, peneliti menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat



Variabel dapat dibagi menjadi variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinu (continous).

Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.
Variable merupakan apa saja yang menjadi focus penelitian yang nilainya berubah ubah yang diguanakan untuk mrnjawab permasalahan dari peneliti 

Macam Macam Variabel
1.      Variabel  Independen (bebas). Variable ini sering disebut sebagai variabel predictor, variabel pengaruh, kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko, stimulus, dan juga dikenal sebagai variabel bebas dan variabel predictor. 
Variabel ini merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat (dependen). Oleh karena itu, variabel ini disebut variabel bebas (independent). Variabel bebas juga sering tuliskan dalam Structural Equation Modelling  sebagai variabel eksogen.

2.      Variabel Dependen(terikat) sering disebut sebagai variabel konsekuen, variabel kriteria, variabel pengaruh, terikat, tergantung, dan variabel output.
Berbeda dengan variabel independet, variabel dependen dalam SEM atau permodelan persamaan struktural, variabel independen juga dikenal sebagai variabel indogen. 
Alasan variabel dependen disebut variabel terikat adalah karena setiap variabel independen  akan mempengaruhi variabel terikat / independen
Jenis variabelnya:
1.      Variable tujuan
2.      Variable antara(intervening)
3.      Variable moderator

Variable Moderator: Pengertian Variabel Moderator adalah variabel yang berpengaruh baik itu memperkuat maupun memperlemah  hubungan (relation) antara variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel independen kedua merupakan nama lain untuk variabel moderator.

Variabel Intervening
Pengertian variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan (relation) antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/Antara yang terletak diantara variabel bebas dan bariabel terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.
Contoh :
Tinggi rendahnya pendapatan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada variabel antaranya yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.

Pengertian variabel  kontrol
Pengertian variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.





KENAPA VARIABEL ITU PENTING KARENA MEMPENGARUHI PENELITIAN DAN ANALISIS UNTUK MENGAMBIL KESIMPULAN DARI PERMASALAHAN



DIDALAM PENELITIAN:
1.       Langkah awal
-          mendefinisikan variable
batasan : apa yang dimaksud (ditulis di bab 1)
contoh : PJBL, motivasi, self system


2.       kaji variable ( pustaka, hasil riset)
-          menguatkan definisi
-          hal-hal yang terkait apa saja
-          indikator
-          simpulkan yang akan digunakan

3.       menyusun kisi-kisi instrument
contoh kisi- kisi HOTS:


Variable
indikator
Sumber data
instrument
HOTS
1novelty
2kontekstual
3problem solving
4divergen
5
6
7
8
9
10
11
siswa
Tes: 1. Pilihan ganda
2.       menjodohkan
3.       betul salah
4.       uraian
 
Variabelnya apa, definisi variable apa, dihubungkan dengan kajian pustaka, inddikatornya apa saja




TUGAS
1.      Analisis Kesulitan Siswa dalam Pemecahan Masalah matematika berdasarkan dari kemampuan berpikir kritis dan Penalaran matematis siswa

A.    Variable bebas :
1.      Pemecahan Masalah, Menurut Skeel Problem Solving adalah suatu proses dimana individu mengidentifikasi suatu situasi bermasalah, memformulasikan ekspansi tentatif atau hipotesis, memverifikasi hipotesis tentatif tersebut dengan mengumpulkan dan mengevaluasi data, dan menyatakan kembali hipotesis hingga menjadi suatu generalisasi.
Indikator   : pengukuran kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengacu pada tahap-tahap pemecahan masalah menurut Polya, dengan penjabaran indikator sebagai berikut:
    a. Memahami Masalah
         1) Mengidentifikasi informasi yang diketahui dari soal
         2) Mengidentifikasi apa yang ditanyakan dari soal
    b. Merencanakan penyelesaian masalah
        1) Menentukan cara penyelesaian yang sesuai
        2) Menggunakan informasi yang diketahui untuk mengembangkan informasi baru
    c. Melaksanakan Rencana
        1) Mensubstitusi nilai yang diketahui dalam cara penyelesaian yang digunakan
         2) Menghitung penyelesaian masalah
    d. Mengecek kembali

B. Variable terikat       :
1. Kemampuan berpikir kritis adalah Menurut Iskandar (2009) Kemampuan berpikir merupakan kegiatan penalaran yang reflektif, kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang melibatkan pembentukan   konsep (conceptualizing), aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul (sintesis) atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, komunikasi sebagai landasan kepada suatu keyakinan (kepercayaan) dan tindakan. Berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. (http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-kemampuan-berpikir-kritis.html)
Indikator         :
Menurut Ennis (dalam Hassoubah, 2004), berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa sebagai berikut :
(1). Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.
(2). Mencari alasan.
(3). Berusaha mengetahui informasi dengan baik.
(4). Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
(5). Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.
(6). Berusaha tetap relevan dengan ide utama.
(7). Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
(8). Mencari alternatif.
(9). Bersikap dan berpikir terbuka.
(10). Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.
(11). Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
(12). Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah. Indikator kemampuan berpikir kritis yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 1 adalah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 3, 4, dan 7 adalah mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 2, 6, dan 12 adalah mampu memilih argumen logis, relevan dan akurat. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 8 dan 10, dan 11 adalah mampu mendeteksi bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 5 dan 9 adalah mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan. Beyer (dalam Hassoubah, 2004) mengatakan bahwa keterampilan berpikir kritis meliputi beberapa kemampuan sebagai berikut :
(1) Menentukan kredibilitas suatu sumber.
(2) Membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan.
(3) Membedakan fakta dari penilaian.
(4) Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan.
(5) Mengidentifikasi bias yang ada.
(6) Mengidentifikasi sudut pandang.
(7) Mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.
Sementara itu Ellis (dalam Rosyada, 2004) mengemukakan bahwa keterampilan berpikir kritis meliputi kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
(1). Mampu membedakan antara fakta yang bisa diverifikasi dengan tuntutan nilai.
(2). Mampu membedakan antara informasi, alasan, dan tuntutan-tuntutan yang relevan dengan yang tidak relevan.
(3). Mampu menetapkan fakta yang akurat.
(4). Mampu menetapkan sumber yang memiliki kredibilitas.
(5). Mampu mengidentifikasi tuntutan dan argumen-argumen yang ambiguistik.
(6). Mampu mengidentifikasi asumsi-asumsi yang tidak diungkapkan.
(7). Mampu menditeksi bias.
(8). Mampu mengidentifikasi logika-logika yang keliru.
(9). Mampu mengenali logika yang tidak konsisten.
(10). Mampu menetapkan argumentasi atau tuntutan yang paling kuat.
Nickerson (dalam Schfersman,1991) seorang ahli dalam berpikir kritis menyampaikan ciri-ciri orang yang berpikir kritis dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kebiasaan dalam bertindak sebagai berikut:
(1). Menggunakan fakta-fakta secara mahir dan jujur.
(2). Mengorganisasi pikiran dan mengartikulasikannya dengan jelas, logis atau masuk akal.
(3). Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid.
(4). Mengidentifikasi kecukupan data.
(5). Memahami perbedaan antara penalaran dan rasionalisasi.
(6). Mencoba untuk mengantisipasi kemungkinan konsekuensi dari berbagai kegiatan.
(7). Memahami ide sesuai dengan tingkat keyakinannya.
(8). Melihat similiritas dan analogi secara tidak dangkal.
(9). Dapat belajar secara independen dan mempunyai perhatian yang tak kunjung hilang dalam bekerjanya.
(10). Menerapkan teknik problem solving dalam domain lain dari yang sudah dipelajarinya.
(11). Dapat menyusun representasi masalah secara informal ke dalam cara formal seperti matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
(12). Dapat menyatakan suatu argumen verbal yang tidak relevan dan mengungkapkan argumen yang esensial.
(13). Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi dari suatu pandangan. (14). Sensitif terhadap perbedaan antara validitas dan intensitas dari suatu kepercayaan dengan validitas dan intensitas yang dipegangnya.
(15). Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas, banyak fakta yang harus dijelaskan dengan sikap non inquiri.
(16). Mengenali kemungkinan keliru dari suatu pendapat, kemungkinan bias dalam pendapat, dan mengenali bahaya dari pembobotan fakta menurut pilihan pribadi.
Selain itu, Gokhale (1995) dalam penelitiannya yang berjudul Collaborative Learning Enhances Critical Thinking menyatakan bahwa yang dimaksud dengan soal berpikir kritis adalah soal yang melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep. Cotton (1991), menyatakan bahwa berpikir kritis disebut juga berpikir logis dan berpikir analitis. Selanjutnya menurut Langrehr (2006), untuk melatih berpikir kritis siswa harus didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
(1) Menentukan konsekuensi dari suatu keputusan atau suatu kejadian;
(2) Mengidentifikasi asumsi yang digunakan dalam suatu pernyataan;
(3) Merumuskan pokokpopok permasalahan;
(4) Menemukan adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda;
(5) Mengungkapkan penyebab suatu kejadian;
(6) Memilih fakor-faktor yang mendukung terhadap suatu keputusan Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan dirumuskan pengertian kemampuan berpikir kritis matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kemampuan berpikir kritis mencakup:
(1) Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan;
(2) Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan;
(3) Kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil;
(4) Kemampuan mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda;
(5) Kemampuan mengungkap data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah;
(6) Kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian suatu masalah.
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf)
2.Kemampuan Representasi Matematis NCTM (2000) mendefinisikan sebagai berikut, “Representation is central to the study of mathematics. Students can develop and deepen their understanding of mathematical concepts and relationships as they create, compare, and use various representations. Representations such as physical object, drawing, chart, graphs, and symbols also help students communicate their thinking”.
(http://thsumantri.blogspot.co.id/2014/05/kemampuan-siswa-representasi-matematis.html)
Indikator         :
Indikator Kemampuan Representasi Matematis (menurut Mudzakir)
No
Representasi
Bentuk-Bentuk Operasional
1
Representasi Visual
a)       Diagram table atau grafik
•         Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik, atau table
•         Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah

b)       Gambar
•         Membuat gambar pola-pola geometri
•          Membuat gambar untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya
2
Persamaan atau ekspresi matematis
•         Membuat persamaan atau model matematika dari representasi lain yang diberikan
•         Membuat konjektur dari suatu pola bilangan
•         Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
3
Kata-kata atau teks tertulis
•         Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan
•         Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
•         Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan kata-kata
•         Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu representasi yang disajikan
•         Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis

2.       Pengembangan perangkat pembelajaran matematika SMP berupa Lembar Kerja Siswa berbasis saintifik berorientasikan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa
A.    Variabel Bebas
-          Pengembangan perangkat pembelajaran matematika SMP berbasis saintifik:
Menurut Andi Rusdi Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada (https://anrusmath.wordpress.com/2008/08/16/pengembangan/). Sedangkan didalam penelitian ini menggunakan metode saintifik
Indikator  pengembangan LKS:
Menurut Repository Universitas Pendidikan Nasional

A.    Berdasarkan isinya
•      Lembar Kerja Siswa yang berisi narasi dan gambar yang diberi keterangan- keterangan.
•      Lembar Kerja Siswa yang berisi gabungan antara narasi dan gambar-gambar yang diberi keterangan.
B.     Berdasarkan langkah kerja
•      Lembar Kerja Siswa resep yaitu sistematika langkah kerja ditulis secara terperinci.
•      Lembar Kerja Siswa non resep yaitu langkah kerjanya ditulis dengan pertanyaan-pertanyaan pengarah.
C.     Berdasarkan metode
•      Lembar Kerja Siswa eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk melakukan eksperimen dan dapat memuat semua jenis ketrampilan proses .
•      Lembar Kerja Siswa non eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk memahami konsep atau prinsip tanpa memuat eksperimen dan hanya memuat ketrampilan proses tertentu.

Karakteristik Saintifik :
a.Berorientasi pada siswa
Prinsip belajar adalah oleh siswa, dari siswa dan untuk siswa. Dalam hal ini, guru mengupayakan bagaimana siswa mengenal, mengolah, menerima, dan mengkomunikasikan informasi belajar.

b.Mengembangkan potensi siswa
Melalui pendekatan saintifik, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya terutama berfikir ilmiah dengan menerapkan kemampuan mengamati, bertanya, menganalisa, menalar dan mengkomunikasikan hasil belajarnya.

c.Meningkatkan motivasi belajar
Siswa akan termotivasi belajar jika tercipta suasana pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk berlaku seolah-olah sebagai saintis muda. Fenomena alam dan sosial dalam materi dan informasi belajar akan menarik perhatiannya untuk diamati, ditelaah dan digeneralisasi sehingga terjawab pertanyaan apa dan mengapa terhadap fenomena tersebut. Baca juga:Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

d.Mengembangkan sikap dan karakter siswa
Sumber dan informasi belajar yang diamati dan dikenal siswa akan mengubah sikap dan karakter siswa ke arah yang lebih baik. Perilaku dan kebiasaan buruk akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Manusia adalah makhluk social dan tak mungkin hidup sendiri sehingga perlu bersosialisasi dengan lingkungan alam dan sosial dengan baik dan santun. Baca: Pendidikan Karakterdi Sekolah

e.Meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar
Kemampuan mengkomunikasikan hasil temuan belajar sangat penting bagi siswa. Ini hal tersulit yang sering dialami oleh siswa. Oleh sebab itu pembiasaan dan latihan secara berangsur-angsur perlu dilakukan oleh siswa melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
http://www.matrapendidikan.com/2014/06/karakteristik-pendekatan-saintifik.html

Variable Terikat
1.      Kemampuan Penalaran matematis adalah kemampuan untuk menghubungkan antara ide-ide atau objek-objek matematika, membuat, menyelidiki dan mengevaluasi dugaan matemati, dan mengembangkan argument-argumen dan bukti-bukti matematika untuk meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa dugaan yang dikemukakan adalah benar (Tesis Subanindro 2012)
Indikator   :
Sumarmo (2002) memberikan indikator kemampuan yang termasuk pada kemampuan penalaran matematika, yaitu sebagai berikut:
-         Membuat analogi dan generalisasi
-         Memberikan penjelasan dengan menggunakan model
-         Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika
-         Menyusun dan menguji konjektur
-         Memeriksa validitas argumen
-         Menyusun pembuktian langsung
-         Menyusun pembuktian tidak langsung
-         Memberikan contoh penyangkal
-          Mengikuti aturan enferensi

2.      Kemampuan Komunikasi matematis adalahKemampuan menggunakan Bahasa matematika untuk menyatakan ide-ide matematika secara benar mengevaluasi ide-ide matematika yang disajikandan strategi yang dipakai orang lain , dan menyampaikan ide-ide atau argumen-argumen matematika secara logis dan jelas. (Tesis Subanindro 2012)
Indikator kemampuan komunikasi matematis:
Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat dari kemampuan berikut :
1.      Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea matematika.
2.      Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan dengan bendanyata, gambar, grafik dan aljabar
3.      Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika
4.      Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika
5.      Membaca dengan pemahaman suatu presentasi Matematika tertulis
6.      Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi
7.      Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari

https://www.academia.edu/8563333/INDIKATOR_KEMAMPUAN_MATEMATIS


3.      keefektifan metode pembelajaran discovery learning ditinjau dari prestasi belajar dan kepercayaan diri siswa
A.    Variabel bebas
Metode Pembelajaran discovery Learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery(penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri

karakteristiknya:
ciri utama belajar menemukan yaitu, (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkanpengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

B.    Variable Terikat
-          (Pritchard & woollard dalam Tesis Mahrita Julia Hapsari, 2012) Prestasi belajar merupakan hasil dari pengajaran yang lebih efektif dan pembelajaran yang dihasilkan dari tindakan positif guru dalam memberikan motivasi.

-          Prestasi Belajar adalah hasil belajar belajar siswa sebagai efek dari penerapan yang diketahui melalui tes. (Tesis Mahrita Julia Hapsari 2012)









Indikator:
Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi

Ranah/Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
A. Ranah Kognitif


1. Pengamatan
1. dapat menunjukkan
2. dapat membandingkan
3. dapat menghubungkan
1. tes lisan
2. tes tertulis
3. observasi
2. Ingatan
1. dapat menyebutkan
2. dapat menunjukan kembali
1. tes lisan
2. tes tertulis
3. observasi
3. Pemahaman
6.  dapat menjelaskan
7.  dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1. tes lisan
2. tes tertulis
Ranah/Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
3. Pemahaman



4. Penerapan




5. Analisis (pemeriksaan dan
    pemilahan secara teliti)

6. Sintesis (membuat panduan  
    baru dan utuh)
1. dapat menjelaskan
2. dapat mendefinisikan
    dengan lisan sendiri

1. dapat memberikan
    contoh
2. dapat menggunakan
    secara tepat

1. dapat menguraikan
2. dapat mengklasifikasikan


1. dapat menghubungkan
2. dapat menyimpulkan
3. dapat   menggeneralisasi
1. tes lisan
2. tes tertulis


1. tes tertulis
2. pemberian
tugas
3. observasi

1. tes tertulis
2. pemberian tugas


1. tes tertulis
2. pemberian tugas
B. Ranah Rasa/Afektif


1. Penerimaan
1. menunjukan sikap menerima
2. menujukan sikap menolak
1. tes tertulis
2. tes skala     sikap
3. observasi
2. Sambutan
1. kesediaan berpartisipasi/ 
    Terlibat
2. kesediaan    memanfaatkan
1. tes tertulis
2. tes skala sikap
3. observasi
3. Apresiasi (sikap menghargai)




4. Internalisasi (pendalaman)









5.Karakteristik (penghayatan)
1. menganggap penting      dan
    bermanfaat
2. menganggap indah dan
    harmonis
3. mengagumi

1. mengakui dan  meyakini
2. mengingkari







1. melembagakan atau
    meniadakan
2. menjelmakan dalam
    pribadi dan perilaku
    sehari-hari
1. tes skala
    penilaian/sikap
2. pemberian tugas

3. observasi

1. tes skala sikap
2. pemberian tugas
   ekspresif (yang
   menyatakan sikap)   
   dan proyektif  (yang
   menyatakan
   perkiraan ramalan)
3. observasi

1. pemberian tugas
ekspresif dan proyektif
2. observasi
Ranah/Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
C. Ranah Karsa/Psikomotor


1. Keterampilan
    bergerak dan bertindak
1. mengkoordinasikan
    gerak mata, tangan, kaki
    dan anggota tubuh
    lainnya
1. observasi
2. tes tindakan
2. Kecakapan ekspresi
    verbal dan nonverbal
1. mengucapkan
2. membuat mimik dan
   gerakan jasmani
1. tes lisan
2. observasi
3. tes tindakan
http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2014/01/indikator-dan-batas-minimal-prestasi.html

-          Kepercayaan Diri adalah sebuah keyakinan yaitu pemahaman dan perasaan individu yang membentuk cara dan konsep individu terlibat dalam perilaku matematika atau pembelajaran matematika (Tesis Mahrita Julia Hapsari 2012)

Indikator kepercayaan diri:
 -          beberapa indikator kepercayaan diri:
-          Tampil Percaya Diri
-          Bekerja sendiri tanpa perlu supervisi, mengambil keputusan tanpa perlu persetujuan orang lain.
-          Bertindak Independen
-          Bertindak di luar otoritas formal agar pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik, namun hal ini dilakukan demi kebaikan, bukan karena tidak mematuhi prosedur yang berlaku.
-          Menyatakan Keyakinan atas Kemampuan Sendiri
-   Menggambarkan dirinya sebagai seorang ahli, seseorang yang mampu mewujudkan sesuatu menjadi kenyataan, seorang penggerak, atau seorang narasumber. Secara eksplisit menunjukkan kepercayaan akan penilaiannya sendiri. Melihat dirinya lebih baik dari orang lain.
-          Memilih Tantangan atau Konflik
-     Menyukai tugas-tugas yang menantang dan mencari tanggung jawab baru. Bicara terus terang jika tidak sependapat dengan orang lain yang lebih kuat, tetapi mengutarakannya dengan sopan. Menyampaikan pendapat dengan jelas dan percaya diri walaupun dalam situasi konflik. 
diambil dari (http://www.e-jurnal.com/2014/03/indikator-rasa-percaya-diri.html)



 


1 komentar:

  1. Akan lebih baik jika melakukan kajian dari berbagai literatur, mengambil sari-sarinya, lalu menyusun definisi konseptual, dan dirinci menjadi indikator-indikator secara mandiri. Dengan demikian maka kita akan memiliki keleluasaan dalam menyusun instrumen kedepannya.

    BalasHapus