Selasa tanggal 20 oktober kami kembali kuliah filsafat ilmu untuk program studi pendidikan S2 matematika kelas A angkatan tahun 2015. Kuliah seperti biasa dilaksanakan
pada pukul 11.10-12.50 digedung lama pascasarjana ruang 305B sebelum memulai
perkuliahan seperti biasa bapak Prof.Dr Marsigit mempersilahkan kami untuk
berdoa menurut kepercayaan kami masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan
penjelasan dari bapak.
Struktur itu banyak beragam jenisnya juga berstruktur. Siang
dan malam itu struktur dunia. Orang itu mengakaminya paham atau tidak paham.
Tumbuhan mengalaminya paham atau tidak paham. Hewan mengalaminya sadar atau
tidak sadar dia didalam struktur dunia dalam bentuk sederhana siang dan malam.
Atas da bawah itu juga strukturkiri dan kanan itu juga struktur. Jauh dan dekat
itu juga struktur karena berfilsafat itu intensif dan ekstensif. Dalam sedalam
dalamnya dan luas seluas-luasnya. Cuma jika kita mengidentifikasi semua
struktur maka tidak akan pernah selesai. Maka kita ambil struktur yang istimewa
yang strategis dan potensial. Sebagai
contohnya Semua itu senjata yaitu batu, gorden, lampu. Tapi orang membuat
senjata yang lebih efektif dan efisien mulai dari pisau, river sampai senjata
api. Maka dalam mempelajari filsafat ada struktur yang bermanfaat yang efektif
dan efisien yang kita pakai yaitu material, formal, normative, spiritual untuk
menyadarkan diri kita.
Sebenarnya hidup ingin hidup yang baik dan sukses. Sifat daripada hidup pun bermiliar-miliar. Baik sukses dari satu sampai seribu. Sukses dari satu sampai semiliar. Bermiliar-miliar indicator kriteria sukses. Maka kita reduksi menjadi baik dan sukses dewasa ini. Dewasa ini orang sukses atau mahasiswa yang sukses itu punya laptop punya handphone, handphone Samsung atau iphone. Sukses dewasa ini, kekinian ini anda lulus ujian itu maksudnya.
Maka jika ingin sukses kriteria filsafat adalah sopan dan
santun terhadap ruang dan waktu. Cuma sopan dan santun terhadap ruang dan waktu
ternyata bukan sesuatu yang diam. Bukan sesuatu yang tetap melainkan sesuatu
yang dinamik yaitu keseimbangan antara diam dan tetap. Bahasa awamnya menembus
ruang dan waktu. Jangan khawatir mengenai menembus ruang dan waktu jangankan
hewan, bianatang, manusia, batu yang diam sekalipun juga telah menembus ruang
dan waktu . karena diam-diam batu juga mengikuti kalender. Sadar atau tidak
sadar yang menyadarinya adalah subyeknya. Jadi yang merupakan masalah adalah
bagaimana hidup ini mempunyai keterampilan menembus ruang dan waktu.
Untuk menembus ruang dan waktu dibutuhkan perbendaharaan
kata. Sebenar-benarnya dunia itu adalah Bahasa. Maka filsafat Bahasa atau
filsafat analitik menyatakan dunia itu adalah kata-kataku. Maka sebenar-benarnya
kata-katamu adalah duniamu. Maka berhati-hatilah dalam berkata-kata. Karena dunia
keatas menjadi spiritual amak kata-katamu adalah sebenarnya adalah doa, jika
dilihat dari sisi spiritualnya. Maka berhati-hatilah jika ingin marah. Marah itu
diterminis. Diterminis merupakan menembus ruang dan waktu yang salah. Maka perjuangan
hidup yang benar adalah menembus ruang dan waktu yang bijaksana. Maka menembus
ruang dan waktu yang bijaksana antara orang yang satu dengan orang yang lainnya
berbeda-beda. Maka dapat dilihat contohnya temperamen dan laki-laki itu
berbeda-beda. Dalam filsafat batu dan bilangan sekalipun dapat berfilsafat. Dan
maka dari itulah dalam filsafat dunia dapat dibangun dari yang ada dan yang
mungkin ada. Maka agar dapat membangun dunia diperlukan keterampilan menembus
ruang dan waktu. Agar dapat menembus ruang dan waktu dengan baik maka
diperlukan pengetahuan perbendaharaan kata misalnya percaya maka perhatikan
ranah percaya tersebut. Ranah percaya itu ada didalam hubungan anatar subyek
dan obyeknya antar wadah dan isinya. Hubungan artinya menghubungkan antara
diluar dengan didalamnya. Filsafat kepercayaan dapat dilihat dari spiritualnya,
normatifnya, formalnya dan sebagainya. Jika diekstensikan metode ilmiahnya
kepercayaan adalah validitas.kepercayaan dari suatu data adalah validitas
construct. Validitas isi dari tesis dan karya ilmiah adalah hasil dari validasi
atau validator.
Contoh suami merupakan dunia, dia itu merupakan struktur jika
kita memaksakan sesuatu maka kita menembus ruang dan waktu yang salah. Secara spiritual
ini merupakan godaan syaitan. Sedangkan secara psikologi ini merupakan potensi negative.
Untuk terhindar dari godaan syaitan diperlukan pengetahuan menembus. Untuk terhindar
dari godaan syaitan diperlukan pengetahuan menembus ruang dan waktu sesuai
dengan norma pengetahuan, adab.
Kemudian bapak bertanya kepada kami apakah ada pertanyaan
secara spontan sebelum bapak membaca pertanyaan yang ada dikertas. Pertanyaan spontanpun
muncul dari Evvy Lusyana yaitu bagaimana
filsafat memandang kepercayaan dengan teman. Sementara kita sendiri memiliki
keraguan dengan dia. Percaya itu ada didalam hubungan seperti yang telah bapak
jelaskan sebelumnya. Jikalau dirimu adalah subyek, mka selain dirimu adalah
obyeknya yaitu sifat-sifatnya. Maka percaya hati naik kepikiran. Benar didalam
pikiran turun ke hati. Maka didalam filsafat mencari mencari kepastian dan
kebenaran tetapi setelah engkau mencari kepastian engkau tertangkap telah salah
menembus ruang dan waktu atau mitos. Kepastianmu itulah mitos, kecuali
kepastianmu itu adalah keyakinanmu didalam spiritualitasmu itu bukan mitos
melainkan keyakinan mitos adalah sebatas yang dapat engkau pikirkan itu urusan
dunia. Itulah sebabnya didalam filsafat membongkar kepastian-kepatian itu dan
turun sekali lagi interaksi anatara pikiran dan hati menghasilkan interaksi
fenomena aktivitas tidak percaya ada alirannya. Jika engkau bangun jadilah
dunia tidak kepercayaan. Dunia tidak kepercayaan adalah skepticism tokohnya
yaitu renedescartes. Dia mencari kepastian, maka yang diyakininya dari hasil
pencariannya itu adalah satu-satunya yang pasti adalah “aku sedang bertanya
atau aku yang sedang memikirkannya” hal
ini tidak ada bantahannya. Aku ada karena aku berpikir.
Inilah tambahan ilmu yang kami dapat hari ini. Semoga bermanfaat
untuk kita semua. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar